Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan, microsleep menjadi penyebab utama terjadinya insiden maut di Km 58 ruas Tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan 12 korban, Senin (8/4/2024). (Sumber: Otomotif.kompas.com)
Penggalan berita di atas merupakan resiko nyata mengenai bahaya yang dapat disebabkan oleh microsleep. Sebagaimana disebutkan, kecelakaan tersebut bahkan menelan korban jiwa hingga 12 orang. Artinya, microsleep bukan hanya berbahaya terhadap diri kita saja, namun juga terhadap orang lain yang bersama kita.
Oleh karena itu, kita harus waspada terhadap kondisi yang satu ini, khususnya untuk kamu yang saat ini masih berada di kampung halaman atau tengah berwisata dan akan segera kembali ke kota.
Pada artikel kali ini, Kili Kili Adventure akan menjelaskan mengenai apa itu microsleep, bahayanya, serta cara untuk mencegahnya. Dengan demikian, kamu dapat selalu waspada dan melakukan persiapan yang diperlukan sehingga dapat berkendara dengan aman dan nyaman.
Apa itu Microsleep?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua mengalami kelelahan yang membuat mata kita terasa berat dan tubuh terus berusaha untuk tetap terjaga. Namun, terkadang dalam kondisi kelelahan yang ekstrem, otak kita mengambil “jeda singkat” yang disebut dengan microsleep. Meskipun terlihat tidak berbahaya, microsleep dapat memiliki konsekuensi serius, terutama saat kita sedang melakukan aktivitas berbahaya seperti mengemudi atau bekerja dengan mesin berat.
Microsleep adalah keadaan singkat di mana otak masuk ke dalam periode tidur yang sangat singkat, biasanya berlangsung antara beberapa detik hingga beberapa menit. Selama microsleep, seseorang bisa sepenuhnya kehilangan kesadaran terhadap lingkungan sekitarnya, meskipun mungkin terlihat seperti masih terjaga. Hal ini sering kali tidak disadari oleh orang yang mengalaminya.
Baca Juga: Informasi Pengaturan Lalu Lintas Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024
Bahaya Microsleep
Microsleep bisa menjadi sangat berbahaya terutama saat melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi, seperti mengemudi. Selama microsleep, kemampuan untuk merespons terhadap situasi berbahaya sangat terganggu, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan. Bahkan, microsleep telah menjadi penyebab utama dari banyak kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia.
Selain itu, microsleep juga dapat mengganggu kinerja di tempat kerja, mengakibatkan penurunan produktivitas, kesalahan, dan bahkan cedera.
Penyebab Microsleep
Beberapa faktor dapat menyebabkan microsleep, termasuk:
1. Kurang tidur
Kurang tidur adalah penyebab utama dari microsleep. Kurang tidur secara kumulatif dapat mempengaruhi kinerja otak dan menyebabkan jeda tidur singkat secara tiba-tiba.
Sleep disorders: Gangguan tidur seperti sleep apnea atau insomnia dapat meningkatkan risiko microsleep.
2. Konsumsi alkohol atau obat-obatan
Konsumsi alkohol atau obat-obatan dapat menjadi penyebab microsleep karena keduanya memiliki dampak yang signifikan pada sistem saraf pusat dan pola tidur seseorang. Alkohol, misalnya, adalah depresan sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan seseorang merasa mengantuk dan mengurangi kewaspadaan. Meskipun pada awalnya mungkin menghasilkan efek stimulasi ringan, konsumsi alkohol dalam jumlah besar atau berkepanjangan dapat mengganggu siklus tidur dan menyebabkan periode tidur yang tidak teratur.
Akibatnya, seseorang yang mengkonsumsi alkohol secara berlebihan atau teratur mungkin mengalami microsleep secara tidak di sengaja, terutama saat berada di situasi yang membutuhkan kewaspadaan tinggi seperti mengemudi.
Sementara itu, beberapa obat-obatan tertentu juga dapat mempengaruhi pola tidur dan menyebabkan microsleep. Beberapa obat resep, misalnya, memiliki efek samping mengantuk yang serius, bahkan dalam dosis yang diresepkan. Selain itu, beberapa obat-obatan yang dijual bebas, seperti antihistamin atau obat penenang, juga dapat menyebabkan mengantuk dan mengganggu kualitas tidur seseorang.
Penggunaan obat-obatan terlarang seperti narkotika atau obat penenang ilegal juga dapat meningkatkan risiko microsleep dan menyebabkan gangguan serius terhadap kewaspadaan dan respon seseorang terhadap lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memahami efek dari konsumsi alkohol atau obat-obatan yang mereka minum dan mempertimbangkan dampaknya terhadap pola tidur dan kewaspadaan mereka.
3. Stres dan kelelahan
Stres dan kelelahan adalah faktor penting yang dapat menyebabkan microsleep. Ketika seseorang mengalami stres yang kronis atau kelelahan fisik dan mental yang berkelanjutan, tubuh dan otak mengalami tekanan yang besar. Stres dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh, yang dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan kesulitan dalam mencapai tidur yang berkualitas. Hal ini dapat mengakibatkan akumulasi kekurangan tidur seiring waktu dan membuat seseorang menjadi rentan terhadap microsleep.
Selain itu, kelelahan fisik dan mental juga dapat mengurangi kewaspadaan seseorang. Ketika tubuh dan otak kelelahan, respon terhadap rangsangan eksternal menjadi lebih lambat dan kurang efektif. Ini berarti bahwa bahkan saat seseorang berusaha untuk tetap terjaga, otaknya mungkin mengalami microsleep tanpa disadari.
Kelelahan juga dapat mengganggu fungsi kognitif, termasuk kemampuan untuk memproses informasi dengan cepat dan merespons secara tepat waktu. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan atau kesalahan yang disebabkan oleh microsleep, terutama saat melakukan aktivitas berbahaya seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dan mengatur waktu istirahat dengan baik agar tubuh dan otak tetap dalam kondisi optimal dan mengurangi risiko microsleep.
Baca Juga: Fakta dan Keunikan Ikon Jogja: Jalan Malioboro
Cara Mencegah Microsleep
Meskipun microsleep tidak selalu dapat dihindari, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya.
1. Tidur yang cukup
Pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malam, idealnya antara 7-9 jam untuk dewasa.
2. Tetap teratur
Usahakan untuk menjaga jadwal tidur yang teratur, bahkan di akhir pekan.
3. Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan
Hindari minum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu pola tidur.
4. Beristirahat secara teratur
Jika melakukan perjalanan jauh atau pekerjaan yang memerlukan kewaspadaan tinggi, berhentilah secara teratur untuk istirahat sejenak.
5. Istirahat saat merasa mengantuk
Jika merasa mengantuk saat mengemudi atau bekerja, segera berhenti dan istirahat sebentar. Menghirup udara segar atau minum kopi dapat membantu meningkatkan kewaspadaan sementara.
6. Tingkatkan kenyamanan tidur
Pastikan lingkungan tidur Anda nyaman dan tenang. Gunakan kasur yang nyaman dan hindari cahaya yang terang saat tidur.
Microsleep adalah fenomena tidur singkat yang dapat terjadi pada siapa saja dalam kondisi kelelahan yang ekstrem. Meskipun terlihat tidak berbahaya, microsleep dapat memiliki konsekuensi serius terutama saat melakukan aktivitas berbahaya seperti mengemudi. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahaya microsleep dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya, termasuk menjaga pola tidur yang sehat, menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan yang mengganggu tidur, dan beristirahat secara teratur.
Baca Juga: 10 Perlengkapan Traveling Dasar yang Wajib Dibawa Saat Berwisata
Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan ini, kita dapat membantu menjaga diri sendiri dan orang lain tetap aman saat berada di jalan. So, buat sahabat Kili yang saat ini masih di kampung halaman atau tengah di luar kota menikmati wisata bersama keluarga, tetap waspada ya!
Oia, Sahabat Kili! untuk kamu yang saat ini masih libur lebaran tapi bingung mau menikmati sisa liburan mau kemana, hubungi Kili Kili Adventure aja! Banyak Paket Tour dan Wisata ke berbagai destinasi yang dapat kamu pilih lho. Jangan lupa menghubungi kami ya. Selamat berlibur dan nikmati petualangan kamu!